Strategi Pembelajaran Multiple Intelligences



Pendekatan kecerdasan majemuk memberikan peluang kepada guru untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih inovatif dalam pendidikan. Tidak ada strategi pembelajaran yang baik untuk semua anak dan semua waktu. Kita dituntut untuk menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi objektif anak. Berikut ini beberapa strategi pembelajaran berdasarkan kecerdasan majemuk yang dapat kita adaptasi.

Strategi pembelajaran untuk kecerdasan bahasa (linguistik)
Ada 5 strategi pembelajaran untuk kecerdasan bahasa, yaitu:

  • Bercerita; secara tradisional bercerita dipandang sebagai hiburan. Namun, dapat dijadikan alat untuk pembelajaran matematika dan sains atau IPA. Persiapan yang dilakukan adalah menentukan elemen yang dimasukkan dalam cerita dan menggunakan imajinasi untuk membentuk karakter, konteks, dan alur cerita agar pesan dapat disampaikan.
  • Curah Pendapat; secara teknis adalah semua anak diminta untuk mengemukakan ide yang ada dalam pikirannya tanpa kritik, kemudian dicatat di papan tulis dan dikelompokkan, seterusnya anak diminta merenungkan ide masing-masing.
  • Mendengarkan kembali rekaman perkataan sendiri; bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak, membentuk keterampilan verbal, dan mengembangkan ide, memecahkan masalah dan mengekspresikan perasaan.
  • Menulis jurnal; anak diminta untuk menulis jurnal pribadi tentang pengalaman, perasaan, literatur yang dilengkapi dengan foto, dialog, sketsa, dan data non verbal.
  • Publikasi; anak menulis pikiran dan pengalamannya di majalah, surat kabar, buletin dan sebagainya.


Strategi pembelajaran untuk kecerdasan matematika dan logika
Ada 5 strategi pokok pembelajaran untuk kecerdasan logika dan matematika, yaitu:

  • Kalkulasi dan kuantifikasi; dapat dilakukan tidak terbatas pada pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan, tetapi juga pada ilmu sosial. Tujuannya adalah meningkatkan logika adan dan membuktikan bahwa matematika tidak hanya di kelas, tetapi dalam kehidupan
  • Klasifikasi dan Kategorisasi; tujuannya adalah suatu informasi yang berbeda dapat diorganisasikan ke dalam ide pokok atau tema sehingga lebih mudah untuk diingat, didiskusikan dan dipikirkan.
  • Pertanyaan sokratik; guru berperan sebagai pemberi pertanyaan dan berdialog dengan anak untuk menguji kejelasan, akurasi, dan relevansi jawaban anak. Tujuannya adalah untuk mempertajam keterampilan berpikir.
  • Heuristik; bertujuan untuk membantu anak membentuk peta logika melalui proses analogi sehingga membantu mengenal masalah akademik yang baru atau asing
  • Berpikir sains; tujuannya membantu anak untuk dapat berpikir ilmiah dan sistematis. Caranya dengan melibatkan anak dalam satu penelitian terhadap gagasan yang memungkinkan untuk diteliti.


Strategi pembelajaran untuk kecerdasan ruang (spasial)
Kecerdasan pemahaman ruang merupakan respons terhadap gambar. Ada 5 strategi pokok untuk pembelajaran kecerdasan pemahaman ruang, yaitu,

  • Visualisasi, merupakan cara termudah untuk membantu anak menerjemahkan buku dan materi pelajaran ke dalam gambar dan citra. Aplikasi strategi ini adalah meminta anak untuk membentuk “inner blackboard” dalam pikirannya.
  • Isyarat warna; menggunakan beragam warna sebagai color code untuk menentukan materi yang menjadi prioritas, klasifikasi, dan petunjuk jawaban.
  • Gambar metafora; digunakan untuk mengekspresikan ide melalui citra visual. Tujuannya melihat hubungan antara materi yang telah dipelajari dengan yang sedang dipelajari, kunci untuk konsep yang harus dipelajari anak.
  • Sketsa ide; digunakan untuk membantu anak mengungkapkan pemahaman terhadap pelajaran. Caranya adalah meminta anak menggambarkan pokok pikiran, ide utama, tema sentral, dan konsep inti yang dipikirkan.
  • Simbol grafis; teknisnya adalah guru menuliskan kata dan melukis gambar di papan tulis.


Strategi pembelajaran untuk kecerdasan kinestetik
Strategi berikut bertujuan untuk mengintegrasikan aktivitas kinestetik ke dalam pelajaran matematika, membaca, dan sains. Ada 5 strategi pokok yang dapat digunakan, yaitu,

  • Jawaban tubuh; caranya guru meminta anak untuk merespons instruksi guru melalui gerakan anggota tubuh sebagai media ekspresi.
  • Teater kelas; guru meminta anak untuk mendramatisasikan atau bermain peran terhadap teks, masalah atau materi pelajaran.
  • Konsep kinestetik; caranya adalah mentransformasikan informasi dari simbol logika atau bahasa menjadi ekspresi kinestetik, misalnya melalui pantomim.
  • Pengalaman sendiri; caranya adalah melibatkan anak dalam eksperimen di laboratorium atau memanipulasi satu objek.
  • Peta badan; caranya guru menggunakan anggota badan sebagai alat mentransformasikan domain pengetahuan, misanya penggunaan jari untuk berhitung.

Strategi pembelajaran untuk kecerdasan musikal
Meskipun agak terlambat menyadari pentingnya musik dalam belajar, namun strategi berikut ini akan membentuk mengintegrasikan musik ke dalam kurikulum.

  • Irama, lagu, nyanyian, ketukan; cara paling sederhana adalah mengeja kata-kata dengan irama.
  • Diskografis; guru mengaitkan materi dengan lagu tertentu dan setelah itu anak diminta untuk mendiskusikan lagu tersebut.
  • Musik supermemori; adalah pembelajaran materi yang dilatarbelakangi oleh alunan musik dan dapat lebih lama diingat.
  • Konsep musik; nada musik dapat digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan konsep, bagian dan skema dalam mata pelajaran, misalnya penggunaan nada untuk menggambar bangunan.
  • Musik suasana hati; adalah menggunakan lagu atau suasana emosi untuk pelajaran tertentu, misalnya musik klasik dan kontemporer.


Strategi pembelajaran untuk kecerdasan Interpersonal
Berikut ini dikemukakan strategi yang dapat membentuk anak yang memiliki rasa memiliki dan berhubungan dengan orang lain, yaitu:

  • Berbagi dengan rekan sebaya; misalnya melalui ungkapan “pandanglah temanmu dan kemukakan …. “ atau “kemukakan pertanyaanmu terhadap materi yang dikemukakan”.
  • Patung; caranya adalah merefleksikan ide, konsep atau tujuan belajar ke dalam bentuk patung orang.
  • Kelompok kooperatif; adalah menggunakan kelompok kecil untuk membahas materi pelajaran dan akan merepresentasikan semua spektrum kecerdasan.
  • Permainan; dilakukan dalam konteks informal, misalnya melalui candaan diskusi, melemparkan dadu dan tertawa.

Strategi pembelajaran untuk kecerdasan Intrapersonal
Pada kesempatan tertentu guru harus memberikan kesempatan kepada anak untuk merasa sebagai pribadi yang unik dan otonom. Strategi yang dapat digunakan adalah:

  • Refleksi satu menit; caranya adalah memberikan waktu selama satu menit kepada anak untuk melakukan introspeksi atau berpikir mendalam di sela-sela pelajaran atau diskusi
  • Koneksi personal; adalah upaya guru untuk membantu anak mengaitkan apa yang sedang dipelajari dengan kehidupan sebenarnya.
  • Simulasi; caranya adalah guru membentuk lingkungan as-if atau mengajak ke lokasi kejadian sebenarnya.
  • Waktu memilih; artinya guru memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih pengalaman belajar yang diinginkannya.
  • Momen perasaan dan nada; guru berusaha menciptakan beragam ekspresi emosi dalam belajar.


Demikian strategi pembelajaran Kecerdasan Majemuk yang dapat saya bagikan. Semoga dapat membantu menambah wawasan dan pemilihan strategi pembelajaran di kelas Anda.